Antara Kebobrokan Moral dan Cinta
Selama ini kaum remaja yang menjadi
perbincangan dunia. Mulai dari kenakalan remaja hingga masalah percintaan yang
tiada hentinya. Seperti tak pernah membosankan kuping kita,karena setiap menit
tak ada habisnya masalah yag mereka ciptakan. Tetapi di tengah-tengah hangatnya
topic perbincangan ini, kenakalan mereka ternyata banyak yang menyebutnya
dengan kreativitas remaja masa kini.
Kebebasan adalah hal yang sangat di
idam-idamkan remaja masa kini. Sayangnya kebebasan yang mereka maksud, sangat
bertolak belakang dengan norma yang telah ditetapkan. Selain itu kebebasan yang
mereka inginkan ini tidak disertai dengan kedewasaan berpikir yang
bertanggungjawab.
Remaja adalah masa yang unik dan
menyenangkan, meskipun itu sering dianggap masa yang paling membingungkan untuk
memilih atau menentukan arah hidup. Seperti halnya kisah siswa SMA NEGERI 1
Turen yang mengadu kreativitas otaknya dalam penyajian film yang sederhana ini,
yang berjudul “Pleketek”. Dalam film ini, banyak menyinggung bagaimana keadaan
atau keseharian siswa yang terlepas dari pengawasan guru. Sebenarnya dibalik
ketatnya hokum yang berjalan di sekolah masih banyak siswa yang handal dalam
mengadu kreativitas otaknya dalam hal yang salah. Dan seakan-akan semakin dilarang
semakin handal pula dalam melakukannya.
Cinta kata-kata yang sangat tidak
asing di kehidupan kita, banyak yang bilang cinta adalah dua insan yang saling
beradu kasih. Bahkan bagi kaum remaja cinta adalah hal yang sangat biasa.
Apalagi dengan kata-kata dua insan yang saling beradu kasih itu, memang tidak
bias dipungkiri lagi, dan bagi remaja itu adalah bagian terbesar dari hidup mereka. Seperti
yang diceritakan dalam film “Cintaku di Pematang Sawah”, dengan penggarapan
sederhana yang dimaksudkan mencapai kesempurnaan.
Pola kreativitas yang diciptakan
siswa SMA NEGERI 1 Turen dalam karya film sederhananya ini memanglah sangat
mengesankan. Dimulai yang menyajikan kenakalan remaja yang mereka lakukan di
balik peran guru yang sangat bijaksana bahkan menyeramkan. Dalam film pleketek
ini memang menyajikan cerita yang taka sing bagi kita karena film ini memang
disengaja untuk menyinggung betapa malangnya aturan yang begitu ketat tetapi
masih saja terbohongi akal kreatif siswanya. Begitupun dalam film “Cintaku di
Pematang Sawah”. Cerita dalam film ini juga sangat tidak asing bagi kita. Dalam
film ini ditunjukkan pengolahan batin tokoh sampai menemukan cinta sejatinya.
Sungguh film yang menarik.
Kelihaian sutradara dalam penggarapan
film “Pleketek” patut diacungi jempol karena cerita yang diambil sangat dekat
dengan kehidupan kita terutama remaja. Bahkan kenakalan yang dimunculkan seakan
menjadi lelucon yang menjadikan kejenuhan berkurang. Tetapi sangat disayangkan
dalam film pleketek ini alur yang dimunculkan tidak jelas dan perlu
diperhatikan setting tempat yang dimunculkan sangat membosankan.
Cintaku di pematang sawah juga film
yang tergolong menarik, film yang sangat nyaman untuk dinikmati jika
pencahayaannya ditata lebih rapi dan baik lagi. Dalam film ini memiliki
beberapa setting tempat yang memberi nilai lebih, dalam penggarapan film yang
sederhana ini sangat diharapkan mencapai kesempurnaan.
Pleketek dan cintaku di pematang
sawah ini adalah sebuah film yang tak terlepas dari kehidupan kaum remaja.
Kedua film ini sama-sama mengangkat kehidupan remaja yang bisa dibilang remaja
yang mengidam-idamkan kebebasan. Namun sangat disayangkan dalam penggarapan
kedua film yang mengasyikkan ini terutama dalam film pleketek, andai saja dalam
film ini di beri konflik yang jelas pasti tidak membosankan apalagi diberi
music pengiring seperti pada film cintaku di pematang sawah pasti akan memikat
banyak penonton untuk menikmatinya. Cintaku di pematang sawah ini memang sangat
menarik karena memiliki setting di beberapa tempat yang bisa mengurangi
kejenuhan penonton, selain itu dalam film ini terdapat konflik yang menjadikan
penonton penasaran, di tambah kehadiran sound effect atau music pengiring yang
menambah kesan romantic pada film tersebut. Tak terlepas dari kelebihan yang
dimiliki film ini masih ada hal yang sangat disayangkan seperti pencahayaan
yang kurang tertata rapi. Hal tersebut menjadikan titik kejenuhan yang tinggi
karena tokoh menjadi tidak jelas dan hanya terlihat seperti bayangan hitam
saja. Bagaimanapun hasil penggarapan kedua film tersebut telah mampu memberikan
sesuatu yang lebih pada kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar