cerpen" rasa syukur yang baru aku mengerti disadur dari puisi seorang anak bercakap dengan tuhan"



Rasa Syukur yang BaruAkuMengerti
               
Sudah 6 tahunusiakutapitaukahkauTuhanwaktuusiaku 5 Tahun, iyatentusajamasihsangatmudasaaititu. Kami semuaberfikirbahwasemuamakanan yang kami makanhanyaberasaldarisebuahlumbung. Dan kami tidakpernahmengertikenapa Ayah demikianberhati-hati. Mengapa Ayah selalubersyukur. Kinimemangusiakusuddah 6 tahunmakinmengertilahakuakanawmuaitu. Ternyatamasihjauhdarimengerti. Walautitik-titikterangsedikit demi sedikitmulaikurasakan. WahaiTuhankuketika Ayah bersyukurpadamu, mengertilahaku. Ku kirasemuamakanankuituberasaldaritempatpenyimpananituternyatatidak. Setelahkupikir-pikirsemuatidakakanterjaditanpaberkah-Mu.
                Saatiniakumulaimengertiakansemua yang akudapatkaninidanmengapa Ayah yang selalubersyukurpadamu. TerimakasihTuhanatassemua yang Kauberikanpadakuternyatanikmatitutidaksemudah yang adadalamotakku. Akukitajugabegitu, “aku pun barumengertitentangnikmat yang akuperolehselamaini. Nikmat yang sangattidakmudahuntukkitadapatkanbahkantentangsemua yang kitafikirkanselamainiakukirasepertiapa yang akufikirkan.” SahitRino
                Takselamanyawaktuterusmenjadikankutakmengertitentangartikenikmatanini. Terimakasihjugauntukbenihkecilmungil yang merekahkedalamselapiutercishijaukedalamtomatmerahkedalamlabukuningdanapel yang ranum. Tanparestu-Mu mungkinitusemuatidakakantumbuhbahkanbaruakutahujikahujandansinarmatahari yang biasanyaakubenciitumembawaberkahkenikmatanini. Padahalduluaku piker hujan yang selalumembuatkudingindanmalaskemana-manadansinarmatahari yang membakarpori-poriku. Ternyatamerekasangatalahpentinguntukkitasemua, bahkanuntukmerekahkanbenih-benihkecilmungilitu. Ah…. Sungguhjauhdalambenakkuselamaini. “Iyaakukiradulumerekahanyalahsesuatu yang taka da gunabahakandulukukirasemuanyabisaakudapatkandarigudangpenyimpanitu. Dan jugabaruakuketahuibenih-benihkecilmungilitutakkantumbuhdanmerekahdenganbaiktanpasentuhanlembutpaktani. Dan sempatakuberfikirpetani-petaniituhanyamenumpangmakandarigudangpenyimpananmilik orang tuakita.” Sahutrinolagi…
                TerimakasihTuhan, maafkanakuakan rasa syukurku yang barukumengertiini. Bahkantentangpertanyaankuselama ii tentang Ayah yangselaluberhati-hatidanselalumengucapsyukurpada-Mu perlahanterjawabsudah. Seiringwaktumenambahusiakuinibaruakumengertigudangpenyimpanituadalahpenyambungnafasmerekasemua. Terimakasihlelaki yang takpernahlelahmengemuditruk-trukbesaruntukmembawabahanmakanankepasar. Dulu yang akukirabisadenganmudahkudapatkandarigudangpenyimpananituternyatatidakbegitu. Semua yang akudapatkandanhinggasegalanyamenjadilezattaklepasdari proses yang sangatlahpanjang. Proses yang selamainitakpernahmunculdaridalambenakku yang akutahu mama yang selalumemasakankuhinggasegalanyamenjadisangatlezat. Dan Bapak yang selalumembelikankumakanan yang kukirabisadenganmudah di dapat. Mengertilahakutentangkenikmatanini. Mengertilahaku yang seharusnyaselalubersyukurkepada-Mu, kepadamereka yang merawatbenih-benihitusampaikunikmatidenganlezat. TerimakasihTuhan…



SeorangAnakBercakapdenganTuhan
Oleh: Patherine Marshall

Tuhanku, waktuusiakulimatahummasihsangatmuda
Kupikirsemuamakanankuberasaldarigudangpenyimpan
Akutakpernahmengertimengapa Ayah bersyukurkepada-Mu
                Kiniusiakuenamtahun
Makin mengertilahaku
Kinikutahugudang-gudangpenyimpanitu
Takmungkinmenyimpanmakanan, tanpaberkah-Mu
JikaKautakmerestuiapa yang tumbuh
TerimakasihTuhanku, untukbenihkecilmungil
Yang merekahkedalamselaputercishijaukedalamtomatmerah
Kedalamlabukuningdanapel yang ranum
                Terimakasihatashujandansinarmatahari
                Yang merekahkanbenih-benih
                Terimakasihuntukpaktani
                Yang menanamkanbenihnya
                Dan kepadalelaki yang mengemuditruk-trukbesar
Membawabahanmakanankepasar
Terimakasihuntuklelakipenyimpanseperti Tuan Barnes
Dalam apron putihnya yang longgar
UntukBapak yang membelikankumakanan
Untuk Mama yangmemasakakanku
Hinggasegalanyajadilezatkunikmati
TerimakasihTuhan
Amin


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENULIS TROTOAR

Analisis Penyimpangan Bahasa pada Puisi

Analisis Penyimpangan Bahasa dalam Puisi “Sajak Rumah dan Sesuatu yang hampa, Sesuatu yang diam, Tersisa” Karya sastra pada das...