ESAI - analisis puisi Tercekik



TERCEKIK

Dalam puisi “Tercekik” karya Agus Harianto ini sangat menakjubkan. Karena dalam puisi ini banyak sekali gaya bahasa dan rima. Puisi ini juga sulit dimengerti dan diketahui maknanya. Dan dalam puisi ini Agus harianto memunculkan gaya bahasa di antaranya,anafora yang artinya majas yang mengulang kata disetiap baris yang sama dalam setiap satu bait,seperti contohnya pada puisi “Tercekik” ini terdapat majas anafora pada kata kata pertama “dalam”. Tidak hanya itu masih ada lagi majas yang lain yang turut memberi warna keindahan pada puisi “tercekik” ini yaitu,majas personifikasi dan hiperbola. Majas personifikasi yang artinya majas yang memberi pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada benda mati. Majas  personifikasi ini terdapat pada baris ketiga yaitu “malam mendengkur bulan membeku”. Dan majas hiperbola yang mengandung arti pengungkapan yang berlebihan (melebih-lebihkan) kenyataan,sehingga kenyataan tersebut tidak masuk akal. Sebagai contohnya pada kalimat “aku dan seluruh dirikutercekat dalam lubang hitam”. Simile merupakan gaya bahasa yang mengandung pengertian,pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung. Seperti,layaknya,bagaikan,umpama,ibarat,bak,bagai. Pada puisi “Tercekik” initerdapat majas simile pada baris ke enam “haribaan-Mu seperti lautan pesona” karena pada kalimat ini terdapat kata “seperti” yang berfungsi sebagai penghubung. Membelam,pekat,tercekat,tercekik juga merupakan gaya bahasa klimaks,yang mempunyai pengertian dari kata yang biasa-biasa saja sampai pada kata yang memberikan penekanan-penekanan yang membuat puisinya bernilai lebih.
                Rima merupakan salah satu dari unsur-unsur yang terdapat pada puisi. Rima juga turut mewarnai setiap setiap kata pada puisi “Tercekik” ini di antaranya, rima mutlak,rima tertutup,rima aliterasi,rima serupa,dan rima sempurna. Pada puisi “Tercekik” ini terdapat rima mutlak ayarat suku katanya sama atau kata-katanya sam persis, seperti pada kata “dalam” baris pertama dan kedua. Awal kata yang berhuruf sama merupakan syarat dari rima aliterasi, yang terdapat pada kalimat  mencengkeram,memikat,mendera,menderu, pada kalimat tersebut huruf yang sama pada setiap kata yaitu huruf “m”. Rima serupa merupakan rima yang jumlah hurufnya sama, namun ada satu huruf yang berbeda,Seperti pada kata mendera dan menderu. Yaitu pada huruf akhirnya yang berbeda huruf “a” dan “u”. Rima sempurna juga terdapat pada kata dalam dan malam. Karena rima sempurna mempunyai syarat kata yang suku kata terkhirnya sama persis yaiutu kata dalam dan malam,yang memenuhi syarat adalah suku kata lam pada kata tersebut. Dan pada kata-kata di atas seperti malam,dalam,dan merupakan rima tertutup karena pada huruf akhirnya merupakan huruf mati.
                Semua gambaran gaya bahasa dan rima di atas merupakan unsur-unsur puisi yang harus ada pada puisi. Selain salah satu unsur-unsurnya, gaya bahasa dan rima juga memberi nilai keindahan yang membuat pembacanya menjadi terkesan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENULIS TROTOAR

Analisis Penyimpangan Bahasa pada Puisi

Analisis Penyimpangan Bahasa dalam Puisi “Sajak Rumah dan Sesuatu yang hampa, Sesuatu yang diam, Tersisa” Karya sastra pada das...